Sistem Pembacaan Cuaca Dengan Pemanggilan REST API dan Visualisasi Menggunakan Thingsboard

Salah satu cara yang efektif untuk mengumpulkan data mengenai cuaca di suatu area adalah dengan cara pemanggilan REST API dari OpenWeatherMap serta menampilkannya secara visual dengan aplikasi Thingsboard. Adapun ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan terkait pembuatan sistem pembacaan cuaca tersebut :

a. OpenWeatherMap adalah salah satu penyedia layanan cuaca terkemuka yang menyediakan akses ke data cuaca global melalui REST API. Dengan menggunakan OpenWeatherMap, kita dapat dengan mudah mengakses data cuaca seperti suhu, kelembapan, tekanan udara, dan kondisi cuaca lainnya dari berbagai lokasi di seluruh dunia. OpenWeatherMap menyediakan data cuaca yang akurat dan diperbarui secara teratur, sehingga kita dapat mengandalkannya dalam sistem pembacaan cuaca kita.

b. Representational State Transfer (REST) adalah gaya arsitektur yang memungkinkan komunikasi antara sistem melalui API yang berbasis HTTP. Dengan menggunakan REST API, kita dapat mengintegrasikan layanan eksternal seperti OpenWeatherMap dengan sistem kita sendiri. REST API OpenWeatherMap memungkinkan kita mengirim permintaan HTTP untuk mendapatkan data cuaca yang spesifik dari OpenWeatherMap. Ini memberikan fleksibilitas dalam mengakses dan mengelola data cuaca yang diperlukan dalam sistem kita.

c. Thingsboard adalah platform IoT open-source yang kuat dan fleksibel. Dengan menggunakan Thingsboard, kita dapat mengelola perangkat IoT, mengumpulkan data dari perangkat tersebut, dan menampilkan data dalam bentuk visualisasi yang interaktif. Dalam konteks sistem pembacaan cuaca, Thingsboard dapat berfungsi sebagai pusat pengumpulan data dan visualisasi data cuaca yang diperoleh dari REST API OpenWeatherMap. kita dapat membuat dashboard yang menampilkan data cuaca secara real-time, membuat grafik, tabel, atau visualisasi lainnya untuk menganalisis tren cuaca, dan mengambil tindakan berdasarkan data yang diterima.

d. Menggunakan REST API OpenWeatherMap dan Thingsboard memungkinkan integrasi yang mudah antara layanan cuaca eksternal dan platform IoT. Dengan mengikuti dokumentasi OpenWeatherMap dan Thingsboard yang disediakan, kita dapat mengonfigurasi dan menghubungkan sistem pembacaan cuaca dengan relatif cepat. REST API memungkinkan pertukaran data yang efisien antara layanan cuaca dan sistem kita, sementara Thingsboard menyediakan antarmuka yang intuitif untuk mengelola dan memvisualisasikan data cuaca.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengimplementasikannya :

  1. Buka link https://home.openweathermap.org/users/sign_in dan Sign up (jika belum punya akun) atau Sign In (jika sudah punya akun) di OpenWeatherMap.

Continue reading

Membuat ESP32 Sebagai WebServer Informasi Suhu dan Kelembapan

Pada pembahasan kali ini, kita akan menjadikan ESP32 sebagai webserver. ESP32 dapat dijadikan sebagai web server karena memiliki kemampuan WiFi yang terintegrasi dan dukungan untuk protokol TCP/IP. Chip ESP32 memiliki modul WiFi yang memungkinkannya terhubung ke jaringan WiFi, sehingga dapat berkomunikasi dengan perangkat lain di jaringan tersebut.

Dengan menggunakan library dan perangkat lunak yang tepat, seperti Arduino IDE dan library WiFi, ESP32 dapat mengatur koneksi WiFi dengan menghubungkan ke SSID dan password jaringan WiFi yang ditentukan. Setelah terhubung, ESP32 dapat menerima permintaan HTTP dari klien (seperti browser web) dan memberikan respons berupa halaman web atau data yang diminta.

Selain itu, ESP32 juga memiliki dukungan untuk protokol TCP/IP, yang memungkinkan implementasi protokol HTTP untuk melayani permintaan dan respons HTTP. Dengan menggunakan library seperti WiFiServer, ESP32 dapat membuat server socket dan menerima koneksi dari klien melalui protokol TCP/IP.

Dengan menggabungkan kemampuan WiFi dan dukungan protokol TCP/IP ini, ESP32 dapat bertindak sebagai web server yang mampu menerima permintaan HTTP, memprosesnya, dan mengirimkan respons yang sesuai. Hal ini memungkinkan ESP32 untuk menyediakan halaman web yang menampilkan data seperti suhu dan kelembapan, mengendalikan perangkat lain melalui antarmuka web, atau memberikan data sensor ke perangkat lain di jaringan.

Continue reading

Sistem Sensor Digital Motion Menggunakan MPU6050 dan ESP32

Pada pembahasan sebelumnya, kita sudah membuat sistem sensor suhu dan kelembapan. Di pembahasan kali ini, kita akan membuat sistem sensor digital motion yang menggunakan MPU6050 dan ESP32 adalah proyek yang umum dilakukan dengan menggunakan mikrokontroler dan sensor MPU6050. MPU6050 adalah sensor motion yang menggabungkan accelerometer dan gyroscope dalam satu chip.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat sistem sensor digital motion menggunakan MPU6050 dan ESP32 :

  1. Buat rangkaian kabel dengan pemetaan sebagai berikut :

Continue reading

Sistem Sensor Suhu & Kelembapan Menggunakan DHT11 & ESP32

Sistem sensor suhu dan kelembapan yang menggunakan DHT11 dan ESP32 adalah proyek yang umum dilakukan dengan menggunakan mikrokontroler dan sensor DHT11. ESP32 adalah sebuah modul WiFi dan Bluetooth yang sering digunakan sebagai platform pengembangan IoT.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat sistem sensor suhu dan kelembapan menggunakan DHT11 dan ESP32 :

  1. Rangkai kabel dengan pemetaan kabel sebagai berikut :
Continue reading

Cara Shrink Log Database Simple Recovery Mode di SQL AlwaysON Availability Groups

Ketika kita sudah menggunakan fitur SQL AlwaysOn (untuk detailnya ada di pembahasan pada link ini), sepertinya semua masalah sudah terselesaikan dengan adanya sinkronisasi database yang berjalan secara otomatis. Namun ada tantangan baru ketika kita melakukan maintenance khususnya proses re-index table-table di database tersebut, ditemukan adanya peningkatan kapasitas log di database. Hal ini mengakibatkan potensi kapasitas harddisk yang tersedia semakin berkurang.

Dengan kasus tersebut, diperlukan proses pengurangan kapasitas log dengan menggunakan metode Shrink Log Database Simple Recovery Mode.

Sebelum kita bahas lebih lanjut, sedikit menjelaskan mengenai Log atau Transaction Log adalah komponen yang ada pada database berisikan history aktivitas serta query yang juga berfungsi untuk pemulihan database ketika database tersebut mengalami kerusakan. Adapun log tersebut akan bertambah secara otomatis jika aktivitas pada database tersebut semakin banyak. Oleh karena itu diperlukan proses shrink log.

Shrink Log adalah proses penyusutan atau pengurangan kapasitas yg ada pada database log sehingga mampu memberikan ruang baru untuk kapasitas harddisk yang disediakan. Tentunya untuk proses shrink log ini, kita harus melakukan proses backup terlebih dahulu sebagai antisipasi jika terjadi kegagalan yang tidak diinginkan. Adapun Shrink Log dibagi menjadi 2 yaitu :

  1. Shrink Log Database Full Recovery Mode proses penyusutan atau pengurangan kapasitas yang ada pada database log secara otomatis dengan adanya batasan minimal yang sudah diatur oleh SQL
  2. Shrink Log Database Simple Recovery Mode yaitu proses penyusutan atau pengurangan kapasitas yang ada pada database log sampai ke kapasitas minimal (biasanya sampai dengan 1024 Kb). Namun proses ini harus mendapat perhatian lebih karena beresiko kehilangan history transaksi atau aktivitas yang tercatat di database tersebut

Untuk proses shrink log database simple recovery mode di AlwaysOn Availability Group (AON AG), tidak bisa dilakukan secara langsung karena akan keluar infolog sebagai berikut : Continue reading